Apa itu sistem pengumpanan rayap (termite baiting)?
Sebagai serangga sosial, rayap tanah hidup di bawah tanah dalam koloni yang menempati beberapa lokasi bersarang dan mencari makan (DeHeer dan Vargo 2004) yang dapat berubah seiring waktu. Ukuran koloni sangat bervariasi dan dapat berkisar dari ribuan individu pada koloni yang lebih muda hingga jutaan individu pada koloni yang sudah dewasa.
Rayap hidup dalam masyarakat yang kompleks dan terlibat dalam interaksi kontak dekat yang konstan dengan rayap sarang lainnya. Interaksi ini meliputi perawatan bersama, pembangunan sarang secara kooperatif, perawatan larva, dan yang paling penting, trofalaksis, atau transfer makanan/pemberian makan dari rayap kasta pekerja ke kasta lainnya. Perilaku ini menjadikan rayap salah satu kelompok organisme yang paling sukses, tetapi perilaku ini juga dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan patogen dan insektisida di dalam koloni rayap. Anggota koloni rayap yang mencari makan (pekerja) dapat mentranslokasi insektisida ke anggota koloni lainnya, terutama ke rayap reproduktif dan prajurit.
Pilihan Pengendalian Rayap dengan Sistem Pengumpanan.
Selama lebih dari 60 tahun, metode standar pengendalian rayap tanah adalah dengan mengaplikasikan termitisida cair ke tanah. Tujuannya adalah menciptakan penghalang kimia berkelanjutan yang harus dilewati rayap saat mencari makan di dalam dan di sekitar struktur yang terinfestasi. Meskipun teknik pengendalian rayap cair hanya sedikit berubah, kemajuan pesat telah dicapai dalam penggunaan bahan kimia: dari hidrokarbon terklorinasi hingga piretroid repelan, dan akhirnya ke bahan kimia non-repelan seperti klorfenapir, fipronil, imidakloprid, dan klorantraniliprol. Ketika termitisida non-repelan digunakan, rayap akan membuat terowongan di dalam tanah tanpa mendeteksi insektisida, terkontaminasi, dan kemudian menyebarkannya ke rayap lain dalam koloni, sebuah proses yang dikenal sebagai transfer horizontal (misalnya, Saran dan Rust 2007, Buczkowski dkk. 2012).
Selanjutnya, transfer horizontal mengakibatkan kematian sekunder dalam situasi di mana dosis mematikan bahan aktif berpindah dari rayap donor yang terpapar ke rayap penerima yang tidak terpapar melalui interaksi sosial seperti perawatan bersama dan trofalaksis. Perawatan penghalang biasanya sangat efektif melawan rayap, tetapi potensi kerugiannya meliputi kesulitan mencapai penghalang yang lengkap, degradasi pestisida seiring waktu, gangguan akibat perawatan (misalnya, pengeboran dan penggalian parit), kebutuhan untuk mengaplikasikan pestisida dalam jumlah besar, keberatan dari beberapa pemilik rumah, dan potensi masalah lingkungan.
Umpan rayap dikembangkan sebagai alternatif treatment penghalang cair (chemical barrier system). Meskipun treatment cair/termitisida pada dasarnya bersifat defensif untuk menangkal rayap, umpan rayap justru menargetkan koloni rayap itu sendiri. Umpan telah berkembang pesat selama 20 tahun terakhir dan menjadi metode perlindungan yang mapan untuk remediasi dan pengendalian preventif.
Umpan rayap bekerja serupa dengan umpan semut, yaitu sumber makanan yang menarik dicampur dengan bahan aktif yang bekerja lambat, yang diserap oleh rayap pekerja dan didistribusikan ke seluruh koloni. Hal ini mengurangi jumlah rayap.
Berbagai umpan dan bahan aktif telah diperkenalkan untuk pasar profesional, termasuk Sentricon (0,5 persen noviflumuron, Dow AgroSciences), FirstLine (0,01 persen sulfluramid, FMC), dan Advance (0,25 persen diflubenzuron, BASF). Di antara produk-produk tersebut, Sentricon adalah yang pertama dipasarkan (diperkenalkan pada tahun 1995) dan telah menjadi umpan rayap yang paling banyak diuji (misalnya, Su 2003, Vargo 2003, Getty dkk. 2007, Husseneder dkk. 2007). Teknologi umpan terbaru Sentricon, Recruit HD, menggunakan noviflumuron, suatu inhibitor sintesis kitin, dalam matriks selulosa, yang telah terbukti lebih disukai rayap daripada kayu dalam uji pilihan (Eger dkk. 2011). Dalam sebuah studi terbaru oleh Eger dkk. (2012),
Mengapa harus sistem pengumpanan rayap (termite baiting system)?
Manfaat umpan rayap meliputi hampir tidak adanya efek non-target, tidak mengganggu rumah dan bangunan, serta manfaat ekologis yang signifikan. Sistem pengumpanan rayap (termite baiting) dapat mengeliminasi koloni rayap, dimana prosesnya adalah umpan rayap yang mengandung Chitin Synthesis Inhibitor (penghambat sistesa kitin yang merupakan zat yang berpengaruh dalam ganti kulit serangga/rayap, dalam hal ini chitin merupakan bahan pembentukan exoskeleton) dari bahan aktif, hexaflumuron atau bistrifluron dipasang atau diinstal pada liang kembara (tunnel) agar umpan tersebut dimakan oleh kasta pekerja rayap. Umpan akan bekerja menghambat sistesa chitin pada nimfa rayap pekerja, sehingga nimfa pekerja tidak dapat berganti kulit dan akhirnya mati, dengan matinya seluruh rayap kasta pekerja, maka kasta lainnya tidak dapat transfer makanan, sehingga ratu dan anggota koloni lainnya mati karena kelaparan.
Rayap merupakan serangga sosial, hidup dalam koloni dan memiliki pembagian kerja dan fungsi (sistem kasta)
Pembagian kasta pada rayap, membuat serangga buta ini, bekerja secara efektif, efisien, terkontrol dan sistematis dengan ratu (kasta reproduktif primer) sebagai “panglima”nya. Berbeda dengan semut, dalam satu koloni rayap terdiri dari satu ekor ratu, ratu inilah yang bertanggung jawab terhadap koloni semasa hidupnya.
Apa tugas ratu rayap (kasta reproduktif primer)?
- Reproduksi, menghasilkan telur sepanjang hidupnya, mengatur koloni (menentukan komposisi rayap dalam koloninya, keberlangsungan koloni dsb).
Kasta reproduktif suplemen (sekunder)
- Pembentukan koloni baru, jika ratu mati.
Kasta prajurit
- Melindungi koloni, fungsi pertahananKasta Pekerja (worker)
- Tidak bersayap, secara sexual tidak matang,buta
- Bertugas memelihara sarang, koloni dan anggotanya, groomung dan membersihkan kasta lain, membuat tunnel dan mencari makan
- Rayap tingkat rendah memiliki prozoa dalam ususnya
- Rayap tingkat tinggi hanya memiliki bakteri saja dalam tubuhnya.
Cara kerja umpan rayap?
Umpan rayap bekerja dengan membunuh rayap pekerja di koloni, yang bertanggung jawab memberi makan rayap prajurit, dan rayap reproduktif, yang tidak mampu makan sendiri (Buczkowski dkk. 2007). Ketika jumlah rayap pekerja yang terbunuh sudah cukup banyak, aliran makanan ke koloni akan terganggu dan koloni tersebut perlahan-lahan akan kelaparan dan hancur, termasuk ratu dan rayap prajurit.
Dalam umpan rayap, rayap tanah memakan material, biasanya kardus, kayu, atau produk kayu yang telah diberi racun yang bekerja lambat. Selain memakan umpan itu sendiri, rayap pekerja juga menyebarkan racun tersebut ke rekan-rekan sarangnya. Racun tersebut menyebabkan penurunan jumlah rayap secara bertahap. Akhirnya, banyak rayap pekerja mati dan koloni rayap menurun (penekanan) hingga, dalam beberapa kasus, ratu dan koloninya mati (eliminasi koloni).
Umpan rayap sebenarnya terbuat dari makanan tidak beracun yang menarik bagi rayap yang dicampur dengan (1) pengatur pertumbuhan serangga, (2) penghambat metabolisme yang bekerja lambat (yang mengganggu kemampuan rayap untuk mendapatkan energi dari makanan), atau (3) jamur atau bakteri. Para ahli masih belum sepakat tentang jenis bahan aktif mana yang paling efektif dalam umpan. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Terdapat station umpan rayap di dalam tanah (In Ground Station/IG Station) dan di atas tanah (Above Ground Station/AG Station, untuk penggunaan di luar maupun di dalam ruangan). Station umpan di dalam tanah dipasang secara berkala di sekitar bangunan atau di dekat lokasi yang berisiko tinggi diserang rayap. Para ahli masih belum sepakat apakah rayap “tertarik” ke stasiun umpan (oleh perbedaan suhu atau kelembapan) atau mereka hanya “tersandung” pada stasiun umpan saat mencari makan secara acak.

Station di atas tanah dirancang untuk ditempatkan langsung pada jalur rayap/liang kembara yang aktif, baik di dalam maupun di luar ruangan. Keuntungan stasiun di atas tanah adalah rayap tidak perlu mencari umpan. Stasiun umpan ini dapat digunakan bersama dengan stasiun di dalam tanah atau dengan perawatan tradisional.
Umpan rayap harus didekati dengan filosofi yang berbeda dari perawatan tradisional. Hasilnya tidak sejelas perawatan tanah. Rayap dapat memakan monitor Anda, lalu mengabaikannya setelah Anda memasang umpan. Atau, mereka mencari makan sebentar di satu tempat lalu pindah lima puluh kaki (sekitar 15 meter). Mereka mungkin kembali beberapa bulan kemudian ketika kondisi lingkungan berubah, atau karena alasan aneh apa pun yang dimiliki rayap. Perilaku mereka sulit diprediksi dan dipengaruhi.
Bagaimana cara pengumpanan rayap (termite baiting) yang benar?
- Memastikan bahwa rayap yang akan diumpan adalah dari jenis Coptotermes sp, karena kasta pekerja pada jenis rayap ini, merupakan nimfa yang masih aktif melakukan ganti kulit. Sedangkan kasta pekerja pada spesies rayap lainnya, kasta pekerja merupakan kasta yang sudah tidak aktif berganti kulit.
- Spot area dimana diletakkannya umpan rayap adalah merupakan jalur aktif rayap, dan tidak pernah ditreatment/dispraying bahan kimia atau tidak terkontaminasi.
- Lakukan prosedur instalasi station umpan dengan benar sesuai SOP atau manual produk
- Lakukan proses monitor secara rutin dan konsisten
- Pastikan didapatkan tanda-tanda eliminasi rayap pada station pengumpanan