Serangga Tribolium castaneum merupakan hama gudang atau stored product inset
Serangga Tribolium castaneum termasuk ke dalam ordo Coleoptera atau kumbang famili Tenebrionidae. Serangga ini tergolong serangga yang mengalami metamorfosis sempurna (holometabola) yaitu perkembangannya melalui fase – fase telur, larva, pupa dan imago.
Banyak dijumpai pada beras, jagung, terigu, gaplek dsb.
Dewasa berwarna merah kecoklatan.
Serangga dewasa menghasilkan telur sebanyak 450 butir dengan rata-rata 2-10 butir/hari.
Larva dan dewasa memakan komoditas yang sama.
Serangga dewasa dapat hidup sampai 3 tahun.
Antena terdiri dari 3 segmen dan berbentuk clubed.
Berasal dari daerah sub-tropic
Telur berwarna putih pucat, menetas dalam 3-10 hari, rata-rata 450 butir telur per ekor betina Larva berwarna kuning kecoklatan, panjang 6 mm ketika tumbuh optimal Pupa berwarna kuning pucat, panjang maksimum 4 mm Siklus hidup dari telur ke dewasa 20–40 hari tergantung suhu dan kelembaban Dewasa berwarna coklat kemerahan, panjang 3-4 mm, dapat hidup 1,5 tahun.
Telur berwarna putih dan dapat dilihat secara mikorkopis dengan ukuran kurang lebih 1,5 mm. Stadia telur Tribolium casteneum berkisar sekitar 5-12 hari. Secara kasat mata telur berwarna putih dan berukuran kecil, diletakkan oleh serangga betina diantara partikel yang diselubungi oleh cairan perekat sehingga partikel makanan menempel (Haines, 1991 dalam Tanhindarto, 2006). Telur yang dihasilkan oleh serangga betina dipengaruhi oleh suhu tetapi tidak dipengaruhi kelembaban. Pada suhu 25°C serangga betina bertelur rata-rata 2-5 butir per hari, jumlah ini meningkat menjadi 11 butir per hari pada suhu 35,5 °C. Tribolium casteneum betina dapat meletakkan telur hingga 450 butir yang akan diletakan secara acak. Telur akan diletakkan di dalam tepung atau bahan lainnya yang berupa pecahan kecil atau remah, setelah larva menetas maka larva dapat bergerak aktif di dalam tepung. Imago berada di dalam bahan makanan, dapat bertelur 300-400 butir telur selama periode 4-6 bulan.
Larva berwarna kuning keputih-putihan dengan ukuran 6 mm, segmen abdomen terakhir berwarna coklat tua sedikit melengkung dan terpisah dengan baik, umur stadium larva berkisar 7-8 hari. Larva T. castaneum mempunyai bentuk khas yaitu adanya tonjolan runcing pada ruas terakhir dari abdomen yang disebut urogomphi (Syarief & Halid, 1993 dalam Tanhindarto, 2006). Pada fase larva, hama akan mengalami pergantian kulit 6 hungga 11 kali, menjelang masa pupa larva akan naik ke permukaan material. Larva mempunyai 6 tungkai, berwarna krem kekuning-kuningan sampai kecoklat-coklatan. Periode larva 22-30 hari (Bennet, 2003). Larva mengalami 4-6 kali pertukaran kulit, instar akhir berwarna kuning dengan panjang tubuh dapat mencapai 3-6 mm (Jungwi, 2009).
Pupa serangga ini berwarna putih kekuning-kuningan dengan panjang 4 mm. Stadium pupa 6 hari, sedangkan perkembangan telur hingga pupa sekitar 23 hari pada suhu 29°C. Pupa hampir sama dengan larva instar akhir, pertama-tama berwarna putih, lama kelamaan berubah menjadi kuning kecoklatan kemudian berubah menjadi merah kecoklat-coklatan dengan ukuran panjangnya ± 3,5 mm. Periode pupa kurang lebih 8 hari (Luh, 1980).

Imago berbentuk pipih panjang tubuhnya 2,3-4,4 mm, berwarna coklat kemerahan, 3 segmen terakhir pada antena membentuk gada, mata terbagi oleh suatu penjuluran dengan 3-4 mata faset.
Pertumbuhan populasi Tribolium castaneum dipengaruhi oleh banyak faktor seperti antara lain kondisi media dan kanibalisme. Serangga dewasa bersifat kanibalistik baik pada sesamanya termasuk memakan telurnya maupun serangga lainnya. Serangga dewasa melakukan kopulasi dan menghasilkan telur sepanjang waktu hidupnya.
Kondisi optimum untuk perkembangan serangga Tribolium castaneum adalah suhu sekitar 35 °C dan kelembaban relatif 75%. Abdelsamad et.al,(1987) dalam Tanhindarto (2006) menyatakan periode total perkembangan serangga dari telur sampai menjadi imago yang optimum adalah pada suhu 35°C yaitu hanya berlangsung 19,1 hari. Hama Tribolium casteneum memiliki perkembangan dari telur hingga dewasa berkisar sekitar 24 hingga 35 hari apabila berada pada suhu 30ºC.
Siklus hidup keseluruhan 7-12 minggu dan umur kumbang dewasa dapat mencapai 3 tahun atau lebih (Bennet, 2000). Pupa telanjang dan juga ditemukan di antara makanan. Telur dan tahap kepompong relatif singkat dan lebih dari 60% dari waktu pengembangan dihabiskan sebagai larva. Dewasa berumur panjang, hingga dua sampai tiga tahun dalam kondisi sedang.
Serangga mempunyai kisaran suhu optimum untuk perkembangannya. Apabila suhu optimum tersebut tidak terpenuhi, maka akan terjadi penurunan populasi hama pascapanen, contohnya pada Tribolium(Coleoptera berumur panjang), suhu optimum pertumbuhannya adalah 25-37,5°C. Ketahanan hidup hama tersebut akan turun apabila hidup pada lingkungan diluar kisaran suhu tersebut dan kematian terbanyak terjadi pada larva instar awal.
Pada Tribolium, ketahanan hidup dan produksi telur yang dihasilkan pada tingkat reproduksi maksimum terjadi pada suhu 270C dan kadar air 16%.
Siklus hidup Serangga Tribolium castaneum
Betina dapat meletakkan hingga 1000 telur atas sebagian besar hidup mereka. Larva yang elateriform dan aktif dan bergerak melalui makanan. Mereka memakan komoditas dan serangga lain yang cukup kecil untuk menaklukkan. Kanibalisme di antara larva dan dewasa adalah umum. Pertumbuhan penuh larva T. castaneum sekitar 10 mm.
Batas-batas fisik dan perbanyakan rata-rata optimum
Spesies | Kondisi dimana perkembangan berlangsung | Masa perkembangan terpendek, dengan kondisi optimum |
Tribolium castaneum | 22-400C, r.h > 1% | 20 hari pada 35-37,50 C, >70% r.h |
Tribolium confusum | 19-37.5, r.h >1% | 25 hari pada 32,50C,
>70% r.h |
Tribolium destructor | Max. 300C, r.h >10% | 44 hari pada 280C,75% r.h |
Tribolium madens | 20-350C, r.h > 10% | 35 hari pada 350C, 70% r.h |
Dalam kondisi optimal, pertumbuhan T. castaneum dan populasi T. confusum adalah yang paling cepat dicapai dibandingkan dengan serangga hama produk disimpan lainnya. T.confusum mampu berkembang biak dalam kondisi sedikit lebih dingin dari T. castaneum, yang mungkin menjelaskan mengapa T. confusum lebih sering terjadi pada daerah beriklim sedang. Kedua spesies, bagaimanapun, sangat toleran terhadap kelembaban rendah. Periode perkembangan spesies lain yang lebih panjang. T. destructor muncul toleran terhadap suhu yang lebih tinggi dari 30oC yang dapat menjelaskan spesies ini terbatas pada daerah dengan iklim yang sejuk.
Kepentingan Ekonomi Serangga Tribolium spp
Di seluruh dunia T. castaneum dan T. confusum hama sering dijumpai utama produk disimpan. Mereka menyerang hampir semua bahan kering dari hewan atau tumbuhan asal, tetapi sangat penting sebagai hama sereal dan produk sereal yang hama utama pabrik. T. castaneum terjadi di kedua toko gandum dan pabrik, bagaimanapun, T. confusum lebih sering ditemukan pada pabrik. T audax, T. destrustor dan T. madens juga hama sereal gandum dan biji-bijian produk dan bisa lokal penting di daerah di mana ditemukan. Misalnya dalam selatan canada, T. destructor bisa sama pentingnya hama sebagai T. castaneum dan T. confusum.
Jenis Kerusakan dan Gejala Akibat Serangan Tribolium spp
Larva dan dewasa Tribolium spp merusak produk yang disimpan sedangkan kerusakan sendiri tidak mudah diidentifikasi oleh orang secara umum, perlu pengalaman dan kemampuan khusus. Kumbang ini dapat menyebabkan bau yang tidak menyenangkan yang terus-menerus dalam komoditas karena sekresi benzoquinones dari kelenjar perut.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh serangga ini adalah berkurangnya bobot, bau asam, perubahan warna dan komoditi menjadi berjamur akibat aktivitas makan (Rivai, 2010).
Ekologi serangga Tribolium castaneum
Tribolium spp. telah lama dikaitkan dengan produk yang disimpan, sebagaimana dibuktikan oleh sisa-sisa T. confusum ditemukan dalam botol tertutup di sebuah makam Mesir sekitar tahun 2500 SM. ukuran mereka, berbagai makanan yang luas, jangka hidup panjang dan kemampuan untuk mengatasi kelembaban yang sangat rendah membuat Tribolium spp. hama yang sangat sukses menginfestasi produk yang disimpan. Terutama dalam kondisi tropis, T. castaneum adalah spesies yang sering menjadi hama pertama yang menyerang komoditas yang disimpan.
Siklus hidup lengkap Serangga Tribolium castaneum
Betina meletakkan 300 – 400 telur ke tepung atau makanan lainnya selama periode lima sampai delapan bulan (2- 3 telur per hari), kemudian telur menjadi larva berkembang menjadi pupa. Pada temperatur optimum 35oC, masa perkembangan masing-masing stadia adalah: 3.1 hari untuk telur, 16 hari untuk larva dan 4.5 hari untuk pupa pada RH 60-80% (Shazali & Smith 1986). Suhu perkembangan untuk T. confusum adalah sekitar 2.5oC lebih rendah dari T. castaneum (Mason 2003). Infestasi dapat bertahan di atas suhu 20oC sampai 38oC (data from Beckett, 1994).
Perkembangan dari telur ke dewasa sekitar 26 hari pada suhu 32 – 35oC dan >70% RH (Mason 2003).
Lama hidup dewasa: sampai 3 tahun (Anon. 2009, Mason 2003, Lyon, undated). Lama hidup dewasa terlihat meningkat seiring dengan tingkat kerusakan biji gandum (White 1982).
Larva berkembang biak dengan baik dalam produk sereal olahan, namun dalam keseluruhan biji gandum, kerusakannya terbatas pada (White & Lambkin 1988). Larva yang baru menetas hanya akan bertahan jika makanan yang tepat tersedia.
Jumlah instar pada larva bervariasi antara 5 – 11 instar, tergantung pada individu, kondisi lingkungan, dan ketersediaan sumber makanan. Larva aktif, namun umumnya bersembunyi diantara makanan, jauh dari cahaya (Mason 2003, Abdelsamad et al. 1988).
Imago sangat aktif, dengan cepat akan bersembunyi jika terganggu, dan dapat ditemukan pada permukaan atau di dalam diantara material makanan. Jantan memperlihatkan perilaku agregasi, sementara betina terpisah secara seragam (Naylor 1961).
Penyebaran Serangga Tribolium castaneum
Transfer melalui produk yang terinfestasi dan biji-bijian. Serangga dapat terbang dari silo yang terinfestasi berat ketika kondisi memungkinkan
Daya tahan Serangga Tribolium castaneum
Serangga bersembunyi pada celahan dan retakan jika gudang kosong karena tidak ada makanan.