Kutu Busuk (Bedbug)

Kutu Busuk (Bedbug)

Biologi Kutu Busuk

Kutu busuk (bedbug) merupakan serangga penghisap darah atau ektoparasit yang sering ditemukan di tempat tidur atau dipan dan sangat mengganggu kenyamanan, tergolong ke dalam serangga penghisap darah yang dalam bahasa lokal, yaitu tinggi (bahasa Jawa), kepinding, tumbila (bahasa Sunda), atau bangsat (bahasa Betawi). Adapun dalam bahasa latin, jenis kutu busuk di Indonesia adalah Cimex hemipterus, Famili Cimicidae, Ordo Hemiptera.

Anatomi Kutu Busuk (Bedbug)

Tubuh serangga ini berbentuk oval, gepeng dorsoventral, berukuran 4-6 mm, dan berwarna cokelat kekuningan atau cokelat gelap. Kepalanya mempunyai sepasang antenna yang panjang, mata majemuk yang menonjol di lateral, dan alat mulut yang khas sebagai proboscis yang dapat dilipat ke belakang di bawah kepala dan thoraks bila tidak digunakan. Bila menghisap darah, bagian mulut ini menjulur ke depan. Bagian dada depan (prothoraks) ukurannya besar dan mempunyai lekukan yang dalam di bagian depan tempat menempelnya kepala. Tampak tidak bersayap, tetapi sebenarnya terdapat bagian pangkal sayap yang tidak berkembang (vestigial). Perut (abdomennya)-nya terdiri atas 9 ruas yang jelas. Seluruh tubuhnya tertutup oleh rambut-rambut kasar (seta) dan beberapa rambut halus. Kakinya mempunyai tibia yang panjang dan tarsinya terdiri atas tiga ruas. Serangga dewasa mempunyai sepasang kelenjar bau di ventral toraks (dada), dan yang muda mempunyai kelenjar serupa, namun di bagian dorsal abdomen.

Klasifikasi Kutu Busuk/ Bedbug

Nama ilmiah : Cimex hemipterus (jenis yang ditemukan di Indonesia)
Nama Umum: kutu busuk, kutu kasur, bedbug, tumbila (Bahasa Sunda), tinggi (bahasa Jawa), bangsat (bahasa Betawi), tumbila (bahasa Sunda)
Famili             : Cimicidae
Nama Ordo    : Hemiptera
Penyebaran    : di seluruh Indonesia

Siklus Hidup Kutu Busuk/Bedbug

Telur Bedbug

siklus hidup bedbug
siklus hidup bedbug

Seekor betina mampu memproduksi sebanyak 150-200 butir telur selama hidupnya dengan frekuensi bertelur setiap harinya 3-4 butir. Telurnya berwarna putih krem dengan panjang 1 mm dan mempunyai operculum. Dalam waktu 5-7 hari pada suhu 24-270C, telur akan menetas menjadi nimfa.

Nimfa Bedbug

Setiap masa pertumbuhannya, bedbug berganti kulit. Pada fase awal nimfa (nimfa 1), kulit kutu busuk berwarna putih pucat, kemudian serangga ini menggelapkan warna menjadi merah kecokelatan pada setiap fase hidupnya hingga fase dewasa. Nimfa pertama akan berganti kulit menjadi nimfa ke-2, 3 demikian seterusnya sampai nimfa kemudian berganti kulit lagi menjadi instar terakhir. Banyaknya pergantian kulit berbeda-beda tergantung jenis, makanan, dan suhu. Rata-rata antara 5 sampai 6 kali. Pertumbuhan yang demikian, termasuk ke dalam metamorfosis tidak sempurna. Laju perkembangan juga bergantung makanan dan suhu. Pada suhu ruangan di Laboratorium Entomologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB, perkembangan stadium nimfa dari nimfa instar 1 hingga menjadi nimfa instar ke-5 membutuhkan waktu 35-66 hari, sedangkan yang dewasa dicapai dalam waktu 47-71 hari.

Imago (serangga dewasa) kutu busuk

Lama hidup (longevity) dewasa cukup panjang, yaitu 6-12 bulan dan  dapat bertahan hidup tanpa makan selama 4 bulan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *