Lalat Rumah dan Pengendaliannya

Lalat Rumah dan Pengendaliannya

Identifikasi Lalat Rumah

Lalat rumah merupakan salah satu jenis serangga, dari sekitar 700.000 spesies serangga yang diketahui, 85.000 spesies diantaranya adalah lalat. Dalam klasifikasi serangga, lalat digolongkan kedalam ordo Diptera.
Ciri-ciri umum lalat :

  • Memiliki 1 pasang sayap
  • Mengalami metamorfosis sempurna
  • Mata majemuk
  • Aktif di siang hari
  • Berkembangbiak pada bahan organik yang membusuk.

Dalam sistem klasifikasi serangga, terdapat beberapa famili lalat yang umumnya digolongkan sebagai hama, yaitu :
Family                                 Contoh
Muscidae                             House fly, Stable flies
Callipphoridae                      Green bottle flies
Phychodidae                        Drain flies
Trypatidae                           Fruit flies

Secara umum, jenis-jenis lalat yang umumnya digolongkan sebagai hama antara lain :
House flies / Lalat Rumah (Musca domestica)
Stable flies / Lalat daging
Green Bottle flies / Lalat hijau
Drain flies / Lalat limbah
Fruit flies / Lalat buah
Fungus gnat / Agas

Lalat sebagai salah satu vektor penyakit disentri cholera, salmonellosis dll
Dalam perkembangannya, lalat mengalami metamorfosis sempurna seperti berikut : Berdasarkan perilakunya, lalat terbagi dalam 3 kelompok besar, yaitu :flith flies/lalat sampah (termasuk lalat rumah), small flies dan nuisance flies

Ciri-ciri Lalat Rumah/ House flies 

Ciri-ciri Dewasa :

 Berwarna abu-abu
 Panjang tubuh 7-8 mm
 Tubuh betina lebih panjang dari jantan
 Pada bagian atas thoraks terdapat 4 strip hitam / gelap
 Tungkai jantan berwarna agak kekuningan
 Berumur 4 – 12 minggu

Fase Telur :

 Jumlah telur yang dapat dihasilkan oleh lalat rumah adalah 350–900 butir selama hidupnya.
 Telur berwarna putih berkilau dan berbentuk oval.
 Panjang telur 1 mm.
 Telur diletakkan pada bahan organik yang membusuk seperti pada tempat pembuangan sampah dan pupuk kandang.
 Telur dapat pula diletakkan pada kotoran hewan dan manusia.
 8–11 jam setelah diletakkan, telur akan menetas membentuk maggot/belatung (larva).

Fase Larva :

 Larva berwarna putih.
 Tidak bertungkai
 Berbentuk kerucut.
 Berukuran sangat kecil dengan ukuran 10 12 mm.
 Fase larva berlangsung selama rata-rata 5 hari (4-7 hari) pada musim panas dapat berlangsung 3 hari.
 Menjelang pupa, larva akan merayap dari tempat berkembang biaknya ke tempat lain, menggali lubang kemudian masuk ke dalamnya.
 Larva yang terdapat disekitar rumah, kadang-kadang merayap masuk ke dalam rumah kemudian membentuk pupa di bawah karpet atau celah papan.

Fase Pupa :

 Berbentuk oval
 Berwarna coklat, merah atau hitam
 Biasanya ditemukan di tempat yang kering atau sejuk
 Fase pupa berlangsung di dalam tanah pada kedalaman 7–60 cm (tergantung keadaan)
 Periode pupa bervariasi dari 3-28 hari.

 

Siklus hidup Lalat Rumah :

lalat rumah
lalat rumah

 Lalat tergolong serangga yang perkembangannya sangat cepat.
 Mampu menghasilkan generasi baru dalam kurun waktu 7–10 hari (dalam kondisi ideal).
 Siklus hidup pada kondisi normal dapat berlangsung selama 12–20 hari.
 Serangga dewasa mampu hidup selama 30–60 hari.
 8–11 jam setelah diletakkan, telur menetas membentuk maggot/belatung (larva).
 Fase larva 4-7 hari (rata-rata 5 hari).
 Periode pupa bervariasi dari 3-28 hari.

Habitat Lalat Rumah

Pada siang hari
 Di dalam bangunan (lantai, dinding, plafon, meja, peralatan makan dan minum)
 Pada area luar bangunan, lalat biasanya beristirahat pada tanaman, di permukaan tanah, pagar kawat dan sampah-sampah.

Pada malam hari
 Di dalam bangunan (plafon, kabel listrik, tali, kawat, dll).
 Di area luar pada pohon atau pagar kawat.
 Tempat-tempat beristirahat pada malam hari tidak jauh dari tempatnya mencari makan pada siang hari. Tinggi tempat beristirahat lalat dari permukaan tanah sekitar 5–15 feet. Umumnya lalat rumah hidup disekitar tempat perkembangan biakannya namun dalam mencari makan, ia dapat terbang sejauh 0.5–2 mil dengan ketinggian tidak lebih dari 3 meter.

Pengendalian Lalat Rumah

1. Sanitasi

Merupakan tindakan yang pertama harus dilakukan untuk mengendalikan keberadaan lalat, terutama di dalam ruangan. Sanitasi yang buruk merupakan penarik utama lalat ke dalam bangunan. Sanitasi yang buruk juga menyediakan tempat yang sangat disukai lalat untuk berkembangbiak.
Contoh kegiatan sanitasi :
 Lantai dan saluran air agar dibersihkan secara teratur.
 Hindari adanya sisa makanan/sampah yang tertinggal pada retakan pada lantai.
 Tempat-tempat saluran air, tempat sampah dibersihkan secara teratur.
 Hindari adanya retakan pada lantai tempat sampah.
 Sampah organik dibuang dalam kantong plastik yang tertutup rapat.
 Hindari adanya ceceran sampah di sekitar bak penampungan sampah.
 Bak penampungan sampah agar selalu dalam keadaan tertutup.
 Kotoran hewan harus dibersihkan supaya tidak dijadikan tempat berkembang biak.

2. Ekslusi

Dikarenakan lalat termasuk salah satu serangga terbang yang sangat mudah masuk ke dalam bangunan, maka tindakan pentupan atau ekslusi sangat perlu dilakukan, seperti :
 Pintu dan jendela selalu dalam keadaan tertutup.
 Pemasangan screen/kawat kasa pada lubang-lubang ventilasi udara, pintu dan jendela.
 Lubang-lubang yang terdapat disekitar pintu, jendela dan dinding agar ditutup.
 Pemasangan air curtain atau plastic curtain pada pintu-pintu.

3. Penggunaan perangkap

Salah satu jenis perangkap yang banyak digunakan untuk mengendalikan lalat adalah Insect Light Traps (ILTs)/lampu perangkap. Penggunaan lampu perangkap banyak digunakan pada hotel, restoran, rumah sakit, gedung perkantoran, industri pengolahan makanan dan gudang-gudang.

Beberapa hal yang harus diperhatikan saat menempatkan ILTs adalah sebagai berikut:
 Jangan ditempatkan pada posisi yang searah dengan pintu.
 Cahaya lampu tidak terlihat dari area luar.
 Jarak dari pintu kurang lebih 4–5 meter.
 Dipasang pada ketinggian tidak lebih dari 1.5 meter.
 Berfungsi untuk menarik/mengendalikan lalat yang berada di dalam bangunan.
 Lampu UV pada perangkap harus menyala 24 jam.

Jenis lampu UV yang digunakan adalah Blacklight (BL) dengan panjang gelombang 320-400 nanometer.
Lalat akan melihat cahaya lampu daru ILT pada jarak 7,5 meter atau kurang.
Ada 2 jenis ILT yang biasanya digunakan, yaitu :
 Gluetrap – menggunakan lapisan lem untuk menangkap lalat yang datang.
 Aliran listrik – menggunakan aliran listrik untuk membunuh lalat yang hinggap pada besi-besi di sekitar lampu.

Sebelum menempatkan ILT, berikut beberapa hal yang harus dilakukan :
 Survey seluruh area di fasilitas tersebut
 Tentukan area mana di fasilitas tersebut yang termasuk beresiko tinggi terhadap masuknya lalat ke dalam bangunan.
 Masuk dan berjalan dari arah pintu, coba untuk mengetahui pola serangga terutama lalat ketika masuk ke ruangan tersebut. Pertimbangkan pencahayaan dan aliran udara / angin yang menjadi penarik dan pendorong lalat ke area tersebut.

Lampu UV yang digunakan pada ILT akan berkurang daya tariknya sebanyak 15% setiap bulannya, untuk itu perlu dilakukan pengukuran secara berkala atau mengganti lampu setiap memasuki musim hujan.
Jenis perangkap lain yang dapat digunakan adalah glue trap (perangkap lem). Dilakukan dengan cara mengoleskan lem pada suatu wadah yang sering digunakan oleh lalat sebagai tempat beristirahat. Dapt terbuat dari wadah buatan seperti lidi-lidi, tali dll yang diolesi dengan lem kemudian dipasang ditempat-tempat tertentu misalnya di taman-taman dekat tempat pembuangan sampah.

4. Residual Treatment

Residual treatment diarahkan pada tempat-tempat di sekitar pintu, jendela dan tempat lain yang menjadi tempat lalat beristirahat. Biasanya lalat akan hinggap di dinding sekitar pintu dan jendela sebelum terbang masuk ke dalam ruangan. Jenis bahan kimia yang diaplikasikan adalah yang mempunyai daya residual yang baik seperti formulasi WP atau CS .

5. Baiting

Treatment ini diarahkan untuk mengendalikan serangga dewasa. Bahan kimia yang digunakan adalah yang mempunyai daya atractan (menarik) bagi serangga.
Beberapa jenis penarik yang biasanya terdapat pada bahan kimia ini adalah warna yang terang seperti merah-kuning, penggunaan feromon atau penggunaan gula.
Bahan kimia diletakkan pada wadah pada di area luar dimana lalat berkumpul. Umpan harus terhindar dari air hujan dan panas matahari dan jauh dari jangkauan hewan peliharaan atau anak-anak. Lalat akan datang dan meemakan umpan tersebut lalu mati dalam beberapa detik.

6. Space Treatment

Dilakukan untuk mengendalikan serangga yang aktif terbang di dalam ruangan. Jenis bahan kimia yang digunakan adalah non residual dan alat yang digunakan adalah Electric Cold Fogger atau ULV.
Apabila pengendalian dilakukan pada malam hari, matikan seluruh lampu yang ada di ruangan tersebut. Pada salah satu sudut ruangan, nyalakan lampu dan biarkan beberapa saat sampai serangga tertarik menuju lampu yang menyala. Lakukan space treatment, dengan demikian hasilnya akan lebih maksimal dan akan menekan jumlah pestisida yang digunakan. Untuk ruangan yang tergolong besar, nyalakan lampu pada beberapa tempat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *