
Satu-satunya cara untuk memastikan adanya infestasi kutu busuk yang aktif adalah dengan menemukan kutu busuk hidup atau telur yang viable (mampu menetas). Ada banyak tanda lain dari infestasi kutu busuk seperti kulit yang mengelupas, bercak darah, atau bercak feses, tetapi tanda-tanda ini saja sudah menunjukkan bahwa pernah terjadi infestasi kutu busuk. Infestasi tersebut bisa saja masih aktif, atau mungkin sudah hilang, atau mungkin sudah mati dengan sendirinya. Berikut ini adalah tanda-tanda infestasi kutu busuk dan tips inspeksi kutu busuk.
1) Kutu Busuk Hidup. Anda harus menemukan satu atau lebih kutu busuk hidup (atau telur kutu busuk yang sehat dan belum menetas) sebelum Anda dapat memastikan adanya masalah kutu busuk di lokasi Anda hari ini. Siapa pun dapat menemukan kutu busuk hidup dalam infestasi yang parah, tetapi kutu busuk hidup sulit ditemukan pada tahap awal infestasi atau ketika populasi kutu busuk masih sedikit. Selain inspeksi visual, tersedia alat deteksi seperti monitor dan perangkap kutu busuk, serta deteksi aroma anjing (anjing pelacak kutu busuk). Semua alat deteksi ini dapat menemukan kutu busuk hidup jika digunakan dengan benar, tetapi semuanya memiliki keterbatasan dan tingkat kesalahan yang signifikan.
2) Kulit yang Terkelupas dan Kutu Busuk yang Mati. Untuk tumbuh, nimfa kutu busuk akan berganti kulit sebanyak lima kali. Eksoskeleton lama yang tertinggal kuat dan tahan lama. Kulit yang terkelupas dan kosong ini memiliki ukuran dan bentuk yang sama dengan kutu yang melepaskannya, hanya saja kulitnya kosong dan tembus cahaya. Berhati-hatilah agar Anda tidak tertukar antara kulit kutu busuk yang terkelupas dengan kulit nimfa kecoa atau kumbang dermestid. Tempat persembunyian kutu busuk yang baik seringkali memiliki banyak tumpukan kulit yang terkelupas ini.
Menemukan kulit kutu busuk yang terlepas menandakan bahwa memang ada kutu busuk di lokasi tersebut. Segera periksa kutu busuk yang masih hidup di sekitar area tempat Anda menemukan kulit tersebut karena area tersebut sekarang dikenal sebagai tempat persembunyian kutu busuk. Perhatikan kulitnya dengan saksama karena nimfa kutu busuk kecil terkadang bersembunyi di dalam kulit nimfa yang lebih besar, dan kutu busuk betina dewasa terkadang menyimpan telurnya di kulit yang terlepas.
Seperti halnya kulit yang terlepas, menemukan kutu busuk yang mati hanya mengonfirmasi bahwa kutu busuk pernah berada di lokasi tersebut pada suatu waktu di masa lalu. Bangkai kutu busuk tetap utuh untuk waktu yang lama, berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
3) Noda darah. Noda darah berbeda dengan bercak kotoran kutu busuk (lihat artikel selanjutnya). Bercak darah berwarna cokelat atau merah karat yang ditemukan di seprai, sarung bantal, dan pakaian berasal dari kutu busuk dan korbannya. Darah sering menetes dari anus kutu busuk tepat sebelum ia selesai menghisap inangnya. Kemudian, saat kutu busuk mengeluarkan “paruhnya”, luka gigitan biasanya sedikit berdarah.
Namun, noda darah di seprai tidak serta-merta menunjukkan adanya infestasi kutu busuk, baik di masa lalu maupun saat ini. Tumpahan cairan lain meninggalkan noda cokelat atau berkarat, dan tidak semua noda darah di kasur disebabkan oleh kutu busuk. Noda darah tidak mudah dibersihkan dari kain sehingga Anda tidak dapat memperkirakan usianya. Anda juga mungkin menemukan bercak darah di dinding, biasanya di samping tempat tidur. Ini berasal dari penghuni yang menghancurkan kutu busuk yang baru saja diberi makan.
4) Bercak Kotoran. Tips inpeksi kutu busuk berikutnya adalah dengan memperhatikan ada tidaknya bercak kotoran. Darah yang dicerna di usus kutu busuk akan mengendap sebagai feses hitam semi-cair. Saat feses mengering, feses tersebut meninggalkan bercak hitam yang sedikit menonjol. Bercak kotoran kutu busuk terlihat agak mirip dengan yang ditinggalkan kecoa Jerman, tetapi teksturnya terasa halus, bukan kasar. Jika Anda membasahi bercak kotoran kutu busuk, noda tersebut akan menyebar, sementara bercak kotoran kecoa tidak.
Anda sering menemukan banyak bercak feses di tempat persembunyian kutu busuk, seperti di sepanjang jahitan kasur. Bercak feses berguna untuk menentukan area aktivitas kutu busuk dan lokasi perawatan yang potensial. Namun, seperti halnya bercak darah, bercak feses bersifat jangka panjang dan mungkin berasal dari infestasi kutu busuk sebelumnya.

5) Telur Kutu Busuk. Telur kutu busuk berukuran kecil, berwarna putih transparan, dan sulit dilihat, terutama jika berada di dalam retakan, celah, lubang, atau diletakkan di permukaan berwarna terang. Kutu busuk betina bertelur 1 hingga 3 butir setiap hari yang akan menetas dalam 7 hingga 10 hari pada suhu ruangan. Telur-telur tersebut dilapisi zat lengket yang melekatkannya pada permukaan kasar. Telur-telur tersebut sering ditemukan berkelompok di tempat persembunyian, tetapi karena kutu busuk betina sering berkeliaran, telur-telur yang terpisah dapat ditemukan jauh dari tempat tidur. Telur-telur terpisah ini sangat sulit ditemukan, tersembunyi di dalam celah sekrup, jahitan kain, atau di bawah tepian cat yang terkelupas.
Telur yang layak memastikan kutu busuk aktif, atau setidaknya potensi kutu busuk aktif setelah menetas. Anda hanya bisa yakin bahwa telur tersebut layak setelah menetas, tetapi ada indikasi kesehatan telur. Telur yang layak berwarna putih dan montok, tidak kering atau keriput. Dua atau tiga hari sebelum menetas, dua bintik mata merah terang akan muncul di dekat ujung tutup telur yang layak. Telur kutu busuk yang sudah menetas akan memiliki ujung tutup atas yang terbuka, tidak ada embrio di dalamnya, dan mungkin tampak kusut.
Dengan memperhatikan tips inspeksi kutu busuk, maka akan memperbesar peluang keberhasilan pengendalian kutu busuk (bedbug).